Sabtu, 07 Januari 2017

BENTUK ORGANISASI & HIERARKI TANGGUNG JAWAB

Kelompok 3:
 Amalia Permatasari
 Anggita Wulansari
 Dito Alifisya
 Syifa Farihah

BENTUK ORGANISASI & HIERARKI TANGGUNG JAWAB

PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.

Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
(Human Relations at Work.Hlm.15-19)
Teori dan Perspektif Mengenai Organisasi

TEORI DAN PERSPEKTIF MENGENAI ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
 (Human Relations at Work.Hlm.15-19)

PENGERTIAN ORGANISASI MENURUT PARA AHLI
 Stoner, 1976 mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah   pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. (Understanding and Analysis.Hlm.132)
James D. Mooney, 1996 mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk   setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. (Teori-teori belajar.Hlm.56)
(Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi.Hlm.4)

Chester I. Bernard, 1984 berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu   sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang   atau   lebih. (Sociology.Hlm.89)
Stephen P. Robbins,1994 menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan   (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan   sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu   tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
(Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi.Hlm.4)

BENTUK-BENTUK ORGANISASI
q Menurut Hanel
Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefiniskan dengan pengertian hukum.
qMenurut Ropke
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar utama dari perusahaan tersebut.
qMenurut di Indonesia
Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut. Seperti: Rapat anggota, wadah anggota untuk mengambil keputusan, dan pemegang kekuasaan tertinggi dengan tugas penetapan anggara dasar, pembagian SHU, dan pengesahan pertanggungjawaban 

JENIS DARI BENTUK ORGANISASI
A. Organisasi Lini/Garis (Line Organization)
 Organisasi lini/garis adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam organisasinya.   Organisasi lini/garis merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil, dengan jumlah karyawan yang sedikit, pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan organisasi, produksi yang dihasilkan belum begitu beranekaragam, spesialisasi kerja masih relatif rendah.

B. Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization)
Dalam organisasi lini dan staf terdapat kesatuan komando, terutama dalam hal pelimpahan wewenang dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya dan berlangsung secara vertikal.
Terdapat dua kelompok wewenang dalam organisasi lini, yaitu wewenang lini dan wewenang staf. Wewenang lini adalah wewenang yang dapat merealisasikan tujuan organisasi secara langsung. Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasikan tujuan perusahaan secara langsung, tetapi hanya memberikan bantuan pelayanan, saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.
Pucuk pimpinan dalam melaksanakan tugas mendapat bantuan dari staf. Tugas para staf adalah memberikan bantuan, saran-saran, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

C. Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Organisasi fungsional adalah suatu bentuk organisasi yang terdiri dari beberapa fungsi. Penyusunan organisasi ini didasarkan pada sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Pucuk pimpinan dalam hal ini mendelegasikan wewenang kepada manajer di bawahnya dan meneruskannya kepada pelaksana, hanya mengenai tugas tertentu (spesialisasinya). Dengan demikian, para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa atasan yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya masing-masing.

D. Organisasi Tipe/Jenis Panitia (Committee Type of Organization)
Bentuk organisasi ini tidak begitu terkenal. Tugas tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang dan semua anggota kelompok pimpinan mempunyai hak, wewenang, dan tanggung jawab yang sama.
Ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan menjadi:
1. Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang, misalnya perusahaan perseorangan.
             2.Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang atau dewan, misalnya perseroan terbatas atau  firma.
(Manajemen edisi kedua.Hlm.218-219)

HIRARKI DAN TANGGUNG JAWAB
üPengurus
Pengurus koperasi adalah perwakilan anggota koperasi yang     dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh rapat anggota. Dalam pasal 29 ayat 2 undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan, bahwa “Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota”.
(Koperasi: Teori dan Praktek.Hlm 37)

Pasal 30 merinci tugas dan wewenang pengurus koperasi.
1. Pengurus bertugas
Mengelola koperasi dan usahanya,
Mengajukan rancangan rancangan kerjaserta anggaran pendapatan dan belanja koperasi,
Menyelenggarakan Rapat Anggota,
Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib, dan
Memelihara buku daftar anggota dan pengurus.
(Koperasi: Teori dan Praktek.Hlm 37-38)

2. Pengurus berwenang
Mewakili koperasi didalam dan luar pengadilan,
Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru,
Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kepemanfaatan sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota.
(Koperasi: Teori dan Praktek.Hlm 37-38)

üPengelola
Pengelola koperasi bertugas melakukan pengelolaan usaha sesuai dengan kuasa dan wewenang yang diberikan oleh pengurus. 
Tugas dan tanggung jawab seorang pengelola adalah sebagai berikut :
a)Membantu memberikan usulan kepada pengurus      dalam menyusun perencanaan.
b)Merumuskan pola pelaksanaan kebijaksanaan pengurus secara efektif dan efisien.
c)Membantu pegurus dalam menyusun uraian tugas bawahannya.
d)Menentukan standart kualifikasi dalam pemilihan dan promosi pegawai.
  (Koperasi: Teori dan Praktek.Hlm 40)

üPengawas
Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.
Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota dalam koperasi.
 (Koperasi: Teori dan Praktek.Hlm 39)

Tugas, Wewenang, dan Syarat Menjadi Pengawas                   
Tugas Pengawas :
 a)Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan   dan pengelolaan koperasi. 
 b)Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.
 Wewenang Pengawas :
a) Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
c) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
Syarat-syarat menjadi pengawas yaitu :
a) Mempunyai kemampuan berusaha.
b) Mempunyai sifat sebagai pemimpin, yang disegani  anggota koperasi dan masyarakat sekelilingnya.
 (Koperasi: Teori dan Praktek.Hlm 39-40)
   
Daftar Pustaka :

Davis, Keith. 1962.
Human Relations at Work. New York: McGraw-Hill.

Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofian. 1976. Understanding and Analysis. New York: Random House.

Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Horton, Paul B.
dan Hunt, Chester L. 1984. Sociology (Sixth Edition). Tokyo: McGraw-Hill Book Company inc.

Robbins, Stephen P.1984.
Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Arcan.
Sitio,  Arifin. 2001. Koperasi:Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar